Arogansi Gudang Bawang Mas: Rugikan Warga Kecil, Intimidasi Wartawan, Cemari Demokrasi
0 menit baca
Arogansi Gudang Bawang Mas: Rugikan Warga Kecil, Intimidasi Wartawan, Cemari Demokrasi
PAMEKASAN||Garuda08.com – Kebebasan pers di Pamekasan kembali mendapat ujian. Seorang wartawan media online berinisial AH nyaris menjadi korban pemukulan saat menjalankan tugas jurnalistik di gudang tembakau Bawang Mas, Desa Peltong, Kecamatan Larangan, Minggu (17/8/2025).
Peristiwa bermula ketika AH diminta datang ke salah satu ruangan di gudang tersebut. Di sana, sudah menunggu sejumlah orang dari pihak Bawang Mas dan beberapa wartawan lain. Bukannya memberikan klarifikasi terkait pemberitaan soal keluhan warga yang warung makannya terdampak aktivitas gudang, pihak Bawang Mas justru meluapkan emosi. Meja digebrak, suara dibentak-bentakkan, hingga gerakan fisik yang nyaris berujung pada pemukulan.
“Kalau wartawan diintimidasi saat bekerja, bagaimana publik bisa mendapat informasi yang benar? Ini preseden buruk bagi demokrasi,” kata Ca’ Ma’il, wartawan senior Pamekasan, mengecam keras insiden tersebut.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 dengan tegas menjamin hak wartawan untuk mencari, memperoleh, dan menyebarkan informasi. Ancaman fisik terhadap jurnalis bukan hanya melawan hukum, tapi juga melukai sendi-sendi demokrasi.
Sejumlah organisasi pers di Pamekasan mendesak aparat penegak hukum segera turun tangan mengusut peristiwa ini. Mereka menilai, jika intimidasi dibiarkan tanpa proses hukum, maka profesi wartawan akan terus berada dalam bayang-bayang ancaman.
“Ini bukan sekadar masalah pribadi seorang wartawan, tapi serangan terhadap kebebasan pers secara keseluruhan. Polisi harus bertindak, jangan sampai kasus ini menguap begitu saja,” tegas salah satu pengurus organisasi wartawan lokal.
Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi yang membelit gudang Bawang Mas. Sebelumnya, aktivitas gudang dituding merugikan warga kecil karena mengganggu usaha warung makan di sekitar lokasi. Kini, perusahaan tersebut dituding melecehkan profesi wartawan dengan cara intimidasi.
Kemarahan publik pun mulai merebak di media sosial. Banyak netizen mengecam tindakan pihak Bawang Mas yang dianggap arogan dan anti-kritik.
Hingga berita ini diturunkan, media ini masih berusaha menghubungi pihak manajemen Bawang Mas untuk meminta klarifikasi dan menyajikan informasi secara berimbang. (Red)