Listrik Menyala Jiwa Terselamatkan, PLN Madura Hidupkan Semangat Pahlawan Lewat Aksi Kemanusiaan
0 menit baca
Listrik Menyala Jiwa Terselamatkan, PLN Madura Hidupkan Semangat Pahlawan Lewat Aksi Kemanusiaan
PAMEKASAN||Garuda08.com - Di momentum Hari Pahlawan, PT PLN (Persero) melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) UP3 Madura tampil bak pahlawan masa kini. Tak membawa senjata, tetapi membawa kepedulian dan peralatan penyelamat nyawa, sebuah tandu skop (scoop stretcher) modern yang diserahkan kepada Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, Selasa (11/11/2025).
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kepahlawanan tak lekang oleh waktu kini diwujudkan lewat aksi sosial yang memperkuat kesiapsiagaan kemanusiaan di Madura.
Penyerahan bantuan berlangsung di Sekretariat FRPB Pamekasan, Jalan KH. Agus Salim, dan dihadiri langsung oleh Manajer PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, bersama Ketua YBM PLN UP3 Madura, Agus Mujiyono.
Menurut Fahmi, bantuan tersebut bukan sekadar sumbangan alat, tetapi bentuk tanggung jawab moral PLN terhadap masyarakat.
“Bertepatan dengan Hari Pahlawan, kami ingin meneladani semangat tanpa pamrih para pejuang. Jika dahulu pahlawan berjuang dengan senjata, hari ini kita berjuang dengan alat, inovasi, dan kolaborasi untuk menyelamatkan nyawa,” ujar Fahmi.
Bantuan berupa tandu skop modern itu dirancang untuk memudahkan proses evakuasi korban di lokasi bencana yang sulit dijangkau, sekaligus meningkatkan keamanan relawan saat bertugas. Dengan adanya alat ini, tim FRPB diharapkan dapat bergerak lebih cepat dan efisien dalam menghadapi kondisi darurat.
Ketua FRPB Pamekasan, Budi Cahyono, mengapresiasi dukungan tersebut sebagai bentuk sinergi kemanusiaan yang menginspirasi.
“Bantuan alat ini menjadi dorongan semangat yang besar bagi kami para relawan. Semoga kepedulian ini membawa keberkahan dan kesehatan bagi seluruh donatur serta keluarga besar PLN,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, PLN menegaskan perannya sebagai pahlawan energi dan kemanusiaan, yang tidak hanya menerangi negeri dengan listrik, tetapi juga dengan empati dan aksi nyata bagi masyarakat. (Red)






