Babak Belur Dihajar Massa, Duo Pencuri Burung Murai di Sampang Akhirnya Tumbang

SAMPANG||Garuda08.com – Warga Kota Bahari kembali digegerkan aksi kriminal yang bikin darah mendidih. Senin malam, 1 September 2025, sekitar pukul 22.00 WIB, dua pria berinisial D (warga Jalan Rajawali) dan H (warga Jalan Kenari) babak belur setelah ketahuan hendak menggondol burung murai milik Wawan, warga Jalan Manggis, Kelurahan Gunung Sekar, Sampang.

Kronologinya bermula ketika kedua pelaku datang dari arah timur dan nekat menaiki pagar rumah korban. Aksi mereka ternyata dipergoki langsung oleh Wawan, sang pemilik rumah. Kaget aksinya diketahui, keduanya mencoba kabur. Namun suara teriakan Wawan membangunkan warga sekitar. Tak butuh waktu lama, massa berhamburan mengepung jalan dan berhasil menangkap keduanya.

“Nyaris saja mereka tewas dihajar massa, untung cepat diserahkan ke polisi,” ujar Muhaimin, saksi mata yang ikut mengamankan pelaku.

Suasana malam itu berubah panas. Warga yang sudah lama geram dengan maraknya pencurian di sekitar Gunung Sekar spontan melampiaskan amarah. Apalagi, dari pengakuan singkat, keduanya bukan kali pertama beraksi. Mereka diduga sering melakukan pencurian burung di sejumlah titik, membuat keresahan tak kunjung reda.

“Sudah lama dua orang ini jadi biang onar. Alhamdulillah akhirnya tertangkap juga,” tegas Muhaimin dengan nada lega. Ia mendesak kepolisian bersikap tegas agar warga bisa kembali merasa aman.

Sekitar pukul 22.30 WIB, aparat dari Polres Sampang bersama Babinsa setempat tiba di lokasi untuk mengendalikan situasi. Kehadiran polisi dan Babinsa membuat massa yang sempat kalap akhirnya bubar dengan tertib, meski masih terdengar umpatan pedas yang dialamatkan kepada kedua pelaku.

Kini, keduanya meringkuk di balik jeruji Mapolres Sampang. Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif, termasuk mendalami kemungkinan keterlibatan mereka dalam jaringan pencurian burung yang lebih luas.

Bagi warga, penangkapan ini menjadi peringatan keras, kejahatan jalanan tak selamanya bisa mulus. “Masyarakat sekarang tidak tinggal diam, mata kami selalu mengawasi,” kata seorang warga lain. (Fit)