BREAKING NEWS

 


GASI Seruduk Bulog Sampang, Dugaan Mutu Beras yang Dipermainkan!

GASI Seruduk Bulog Sampang, Dugaan Mutu Beras yang Dipermainkan!

SAMPANG||Garuda08.com – Perum Bulog kembali disorot. Gabungan Aktivis Sosial Indonesia (GASI) membongkar dugaan ketidakseragaman kualitas beras Bulog yang disalurkan ke masyarakat Kabupaten Sampang sepanjang November–Desember 2025. Dugaan ini menyeruak setelah warga di berbagai kecamatan mengeluhkan turunnya mutu beras dibanding pengiriman sebelumnya, Selasa (23/12/2025).


Dalam audiensi yang digelar di Gudang Bulog Sampang (23/12), GASI secara terbuka mempertanyakan konsistensi mutu beras Bulog. Ketua GASI Rifa’i menilai, perbedaan kualitas antara pengiriman awal sekitar Oktober dengan pengiriman lanjutan pada November dan Desember bukan persoalan sepele.


“Ini bukan soal selera. Ada perbedaan kualitas yang nyata dan dirasakan masyarakat. Kalau satu sistem distribusi, kenapa mutunya bisa berubah?” ujar Rifa’i dengan nada tegas.


GASI menyebut telah mengamankan sampel beras dari sejumlah kecamatan—Omben, Banyuates, Karang Penang, hingga Jerengik—untuk dibandingkan dengan beras pengiriman awal yang dinilai lebih layak konsumsi. Temuan lapangan itu memperkuat kecurigaan adanya masalah pada rantai distribusi Bulog.


Pihak Bulog berdalih bahwa beras yang disalurkan merupakan beras medium sesuai standar mutu. Bulog menyebut perbedaan tekstur atau kondisi fisik masih dimungkinkan selama berada dalam batas ketentuan. Namun penjelasan normatif itu dinilai belum menjawab akar persoalan.


Kepala Gudang Bulog Sampang, Triono, justru mengungkap fakta krusial: gudang tidak memiliki kewenangan memberikan penjelasan resmi terkait pengadaan dan kebijakan distribusi.


“Pernyataan resmi ada aturannya. Itu kewenangan kantor cabang,” kata Triono.


Pernyataan tersebut menggeser sorotan. Rifa’i menyebut, berdasarkan informasi yang dihimpun GASI, pasokan beras yang masuk ke Gudang Bulog Sampang berasal dari Pamekasan. Artinya, kendali penuh pengadaan dan distribusi berada di tangan Bulog Cabang Pamekasan.


“Kalau beras datang dari Pamekasan, maka tanggung jawab kualitas juga ada di sana,” tegas Rifa’i.


Fakta itu dibenarkan pihak Gudang Bulog Sampang. Penjelasan kebijakan dan sumber pengadaan disebut memang menjadi domain kantor cabang Bulog Pamekasan.


GASI menilai, situasi ini menunjukkan adanya mata rantai yang terputus dalam akuntabilitas Bulog. Ketika kualitas dipersoalkan di daerah, gudang mengaku tak berwenang, sementara kantor cabang belum memberikan penjelasan terbuka.


“Kami tidak sedang menyudutkan, tapi ini kontrol sosial. Kalau beras yang sama, disalurkan lewat sistem yang sama, kualitasnya harus konsisten. Kalau tidak, publik berhak curiga,” pungkas Rifa’i. (Fit)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image