BREAKING NEWS

 


Kadisdik Nor Alam Disorot Paling Keras: GASI Bongkar Dugaan Monopoli Proyek Perencanaan

Kadisdik Nor Alam Disorot Paling Keras: GASI Bongkar Dugaan Monopoli Proyek Perencanaan 


Sampang||Garuda08.com - Dugaan penyimpangan dalam perencanaan proyek fisik di tubuh Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang kembali mencuat, kali ini dengan aroma yang lebih tajam. Gabungan Aktivis Sosial Indonesia (GASI) menyebut telah menemukan pola tak wajar yang mengarah pada dugaan adanya “pabrik RAB siluman” sebuah istilah yang mereka gunakan untuk menggambarkan keseragaman dokumen perencanaan yang nyaris kloning satu sama lain.


Ketua GASI, Achmad Rifa’i, mengungkapkan bahwa timnya menemukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan gambar teknis dengan struktur serta volume yang mirip mencolok, meski paket proyek berada di lokasi berbeda dengan kondisi lapangan yang tidak seragam.


“Ada dokumen yang dibuat lengkap dengan gambar teknis, padahal lokasi proyeknya bahkan tidak pernah disurvei. Bagaimana mungkin perencanaan dibuat tanpa pijakan realitas?” kata Rifa’i, Rabu 3 Desember 2025.


Ia menyebut pola tersebut bukan sekadar kelalaian, melainkan indikasi praktik sistematis yang mengorbankan akurasi perencanaan serta membuka celah pemborosan anggaran pendidikan.


Selain dugaan RAB hasil copy paste, GASI juga membongkar praktik penggunaan CV perencana secara ilegal alias pinjam bendera. Nama CV ada dalam dokumen, tapi orangnya tidak pernah mengerjakan apa pun.


“Kami memperoleh informasi adanya CV yang dipinjam namanya saja, sementara dokumen dibuat oleh pihak lain, ini pelanggaran serius dalam jasa kontruksi dan melemahkan akuntabilitas teknis,” tegas Rifa’i.


Yang lebih mengkhawatirkan, kata GASI, adalah ketertutupan total dari pihak Dinas Pendidikan. Permohonan klarifikasi kepada Kepala Dinas Pendidikan, Nor Alam, M.Si tak mendapat respons meskipun melalui surat resmi, pesan singkat, maupun upaya komunikasi lainnya.


“Kami sudah berupaya melakukan komunikasi formal, namun sejauh ini tidak ada tanggapan, sikap ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen transparansi dalam pengelolaan proyek pendidikan di Sampang,” ujar Rifa’i.


Sekretaris GASI menyampaikan keprihatinannya terhadap sikap tertutup Kadisdik, ia menilai pejabat publik memiliki tanggung jawab untuk memberikan penjelasan terkait tata kelola anggaran pendidikan.


Publik berhak mengetahui bagaimana proses perencanaan dilakukan, siapa yang terlibat, dan apakah dokumen teknis disusun sesuai prosedur, jika prosesnya benar, seharusnya tidak ada masalah untuk memberikan klarifikasi,” ungkapnya.


Upaya konfirmasi kepada pejabat bidang terkait pun mandek. Pesan tak dibalas, panggilan tak diangkat. GASI menyebut ini sebagai pola keheningan yang tidak normal untuk sebuah instansi yang menggunakan anggaran negara.


GASI mengaku telah memegang dokumen perencanaan, salinan RAB, hasil pengecekan lapangan, dan kesaksian dari internal pihak terkait. Jika Dinas Pendidikan tetap memilih diam, langkah lanjutan akan diambil.


“Kami siap membawa temuan ini ke Ombudsman Republik Indonesia dan lembaga pengawasan lainnya. Pemeriksaan administratif harus dilakukan,” tegas Sekretaris GASI.


Hingga laporan ini diturunkan, Kepala Dinas Pendidikan Nor Alam, M.Si belum mengeluarkan satu pun pernyataan resmi terkait dugaan pabrik RAB Siluman, pinjam bendera, dan perencanaan tanpa survei yang mencoreng proyek pendidikan di Sampang. (Fit)
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image