Karutan Sampang Dituding Lecehkan Pers, KJJT Ledakan Laporan ke Kemenkumham

Sampang||Garuda08.com - Aksi arogan Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas IIB Sampang, Kamesworo, kini berbuntut panjang. Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Kabupaten Sampang resmi melayangkan surat pengaduan ke Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur.

Surat bernomor 015/KJJT/IX/2025 itu dikirim melalui kantor Pos Sampang pada Jumat, 26 September 2025. Isinya menuding Karutan telah bersikap kasar dan tidak etis terhadap seorang jurnalis yang tengah melaksanakan tugas liputan.

Ketua KJJT Sampang menjelaskan, insiden bermula ketika anggotanya mencoba mengonfirmasi persoalan anggaran makan-minum (Mamin) di Rutan Sampang. Namun, bukannya mendapat klarifikasi, sang jurnalis justru dibentak dan diperlakukan tidak pantas oleh Karutan.

“Ini jelas pelecehan profesi. Karutan telah mencederai marwah pers dan melanggar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Kami menuntut Kanwil Kemenkumham Jatim segera menindak tegas Kamesworo,” tegas Ketua KJJT.

Menurut KJJT, tindakan Karutan bukan sekadar persoalan etika, melainkan bentuk nyata penghalangan kerja jurnalistik yang dilindungi konstitusi. Lebih jauh, sikap arogan itu dianggap sebagai upaya membungkam kontrol sosial dan merusak prinsip keterbukaan informasi publik.

Kasus ini sontak menuai perhatian publik. Banyak pihak menilai kejadian ini menambah catatan kelam relasi antara aparat dan pers di daerah. Apalagi, isu anggaran Mamin di lembaga pemasyarakatan kerap disorot karena rawan penyimpangan.

Kini, bola panas ada di tangan Kanwil Kemenkumham Jatim. Apakah akan tegas menindak laporan KJJT atau justru membiarkan kasus ini terkubur, menjadi ujian serius bagi integritas lembaga tersebut.

Jika dibiarkan, pelecehan terhadap jurnalis dikhawatirkan akan menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers. Publik menanti langkah nyata pemerintah, sebab pers adalah pilar demokrasi dan kontrol sosial yang tidak boleh dilecehkan oleh siapa pun. (Fit)