Proyek P3-TGAI Rp195 Juta di Desa Trasak Diduga Asal Jadi, Konsultan dan Pengawas Diminta Bertanggung Jawab

Pamekasan||Garuda08.com – Proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Daerah Irigasi Trasak, Desa Trasak, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, diduga dikerjakan asal jadi. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh Himpunan Petani Pemakai Air (HIPA) Satu Hati dengan nomor kontrak PKS HK.02.01/bbws10.09.6/386/p3-TGAI/2025, menggunakan anggaran APBN tahun 2025 sebesar Rp195.000.000 dengan waktu pelaksanaan 100 hari, mulai 4 Agustus hingga 11 November 2025.

Hasil investigasi tim media menemukan banyak kejanggalan dalam pengerjaan. Batu yang digunakan terlihat hanya ditindihkan ke tanah tanpa campuran adukan semen dan pasir, serta tanpa pondasi dasar. Bahkan, susunan batu tampak kosong dan jauh dari standar teknis konstruksi yang semestinya.

Saat dilakukan klarifikasi kepada kepala tukang, yang bersangkutan justru menyodorkan nomor WhatsApp Carik Desa Trasak. Namun, ketika dihubungi melalui telepon dan pesan WhatsApp, tidak ada respon. Upaya menemui Kepala Desa Trasak di rumahnya pun tidak membuahkan hasil karena yang bersangkutan tidak berada di tempat.

Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai peran konsultan dan pengawas lapangan dalam mengawal mutu pekerjaan. “Kami dari tim Garuda08.com menilai proyek ini sarat kejanggalan. Konsultan maupun pengawas harus bertanggung jawab penuh agar dana negara tidak sia-sia,” tegas perwakilan tim media.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana maupun instansi terkait belum memberikan tanggapan resmi. Sementara itu, tiem garuda08.com berharap agar proyek irigasi yang dibiayai dari APBN ini segera diaudit dan diperiksa, demi mencegah kerugian negara serta memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan petani. (Fer)