Catatan Kritis Atas Kunjungan Ketum PBNU ke Pamekasan
0 menit baca
Catatan Kritis Atas Kunjungan Ketum PBNU ke Pamekasan
Pamekasan||Garuda08.com - Kunjungan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf ke Pamekasan Selasa (23/9) disambut baik, terlebih saat beliau bersilaturrahim kepada KH. Muddatsir Badruddin, Rais Syuriah PBNU sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Panyeppen, Sabtu (27/9/2025).
Namun, yang menimbulkan kekecewaan bagi sebagian warga NU adalah pilihan kunjungan beliau selanjutnya Bukan Ke Pesatren NU, seyogyanya sebagai ketua PBNU KH. Yahya minimal takziyah ke dalemnya KH Taufiq Hasyim mantan ketua PCNU pamekasan yang pada saat itu bertepata 100 hari wafatnya beliau, selain itu di Pamekasan terdapat banyak pesantren besar yang jelas-jelas menjadi benteng dan pilar perjuangan NU sejak dulu hingga kini.
Kunjungan seorang Ketum PBNU seharusnya menjadi momentum untuk menguatkan jam’iyah, memperkokoh struktur organisasi, serta memberi semangat kepada para pengurus PCNU dan pesantren-pesantren NU yang selama ini istiqamah dalam khidmah. Ketika perhatian justru diarahkan ke luar lingkaran NU, muncul kesan bahwa perjuangan struktural dan kultural NU di daerah terabaikan.
Silaturrahim seorang Ketua Umum harusnya diprioritaskan kepada struktur resmi NU dan pesantren-pesantren yang menjadi bagian dari keluarga besar NU. Itulah bentuk penghargaan nyata atas pengabdian panjang mereka, sekaligus langkah memperkuat barisan jam’iyah di tengah dinamika zaman. (Red)






