Proyek Jalan Rp400 Juta Bermasalah! Hasil Karya CV Nisam Jaya Sudak Retak Di Usia Muda
0 menit baca
Proyek Jalan Rp400 Juta Bermasalah! Hasil Karya CV Nisam Jaya Sudak Retak Di Usia Muda
Sampang||Garuda08.com - Proyek peningkatan struktur Jalan Jeruk Porot–Tanah Merah, Kabupaten Sampang, menuai sorotan tajam. Jalan beton yang baru selesai dikerjakan itu sudah menunjukkan kerusakan serius, retakan memanjang dan pengelupasan permukaan tampak jelas di sejumlah titik, meski usia pekerjaan masih terbilang sangat baru, Jumat (26/12/2025).
Proyek dengan nilai kontrak mendekati Rp400 juta tersebut dikerjakan oleh CV Nizam Jaya di bawah satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang. Namun, kondisi fisik di lapangan justru memunculkan tanda tanya besar mengenai mutu pekerjaan dan efektivitas pengawasan.
Pemerhati Kebijakan Publik, Agus Sugito, menilai kerusakan dini itu sebagai fakta telanjang yang tak bisa dibantah.
“Ini jalan baru, belum lama selesai, tapi sudah rusak. Fakta ini sederhana dan bisa dilihat siapa saja. Artinya kualitas pekerjaan patut dipertanyakan,” kata Agus, Jumat (26/12).
Menurutnya, jalan beton secara teknis dirancang untuk bertahan dalam jangka panjang. Kerusakan yang muncul dalam waktu singkat mengindikasikan adanya persoalan serius, baik pada material, metode kerja, maupun pengawasan.
“Kalau jalan beton cepat rusak, publik wajar bertanya: apakah mutu materialnya sesuai spesifikasi, apakah proses pengerjaannya benar, dan apakah pengawasannya berjalan,” ujarnya.
Agus menegaskan, tanggung jawab utama berada di tangan CV Nizam Jaya sebagai pelaksana proyek. Ia menyebut penyelesaian administrasi tidak bisa dijadikan tameng ketika hasil fisik di lapangan justru bermasalah.
“Pelaksana tidak cukup hanya menyelesaikan pekerjaan di atas kertas. Yang dinilai publik adalah hasil fisiknya. Kalau hasilnya rusak, berarti ada yang tidak beres,” tegasnya.
Ia juga menyoroti peran pengawasan proyek yang dinilai gagal menjalankan fungsi kontrol. Seharusnya, potensi kerusakan dapat dideteksi sejak tahap awal pelaksanaan, bukan setelah proyek dinyatakan rampung.
“Pengawasan itu kunci. Kalau pengawasan ketat, kerusakan seperti ini mestinya bisa dicegah. Fakta bahwa jalan sudah rusak menunjukkan pengawasan di lapangan tidak berjalan optimal,” kata Agus.
Ia mendesak Dinas PUPR Kabupaten Sampang untuk segera memberikan penjelasan terbuka kepada publik sekaligus memastikan adanya perbaikan menyeluruh agar jalan tersebut aman dan layak digunakan masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Sampang maupun CV Nizam Jaya belum berhasil dikonfirmasi karena hari libur. Namun, jalan beton yang belum lama selesai dikerjakan dan kini sudah rusak telah menjadi perhatian publik menuntut kejelasan, transparansi, dan pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait. (Fit)






